Translate

Jumat, 04 Mei 2012

Valentine's Day


VALENTINE, SUPLEMEN  PENINGKAT RASA MENYAMA BRAYA”

OLEH
I MADE SUGI ANTARA

                   Kabupaten Buleleng adalah suatu wilayah yang terletak di sebelah utara pulau Bali. Kabupaten Buleleng terdiri atas beberapa kecamatan, di antaranya kecamatan Sawan, Kubutambahan, Tejakula, Buleleng, Gerokgak, Busung biu, Sukasada, Banjar, dan Seririt. Kubutambahan khususnya, disini telah didirikan sebuah sekolah menengah atas bertaraf internasional yang memberikan beasiswa kepada siswanya, yaitu SMAN BALI MANDARA (SAMPOERNA ACADEMY).
                  Sore itu adalah tepat dua hari sebelum hari valentine. Semua siswa sibuk mempersiapkan acara untuk keesokan harinya. Panas terik sang matahari dan lelah yang dilanda setelah kegiatan belajar mengajar tidak mengurungkan niat para siswa untuk mempersiapkan hal yang diperlukan untuk perayaan hari valentine. Di saat yang bersamaan, terlihat Anom Harjana (16 tahun), salah satu anggota dari nursing club yang tengah sibuk menjaga klinik sekolah. Di sela-sela kesibukannya, Anom pun sempat menceritakan perasaannya dalam menyambut hari valentine.
                  Hari valentine atau yang biasa disebut hari kasih sayang ini merupakan hari yang diperingati dan dirayakan oleh setiap insan di dunia. Hari valentine mempunyai ciri khas utama, yaitu tradisi tukar-bertukar coklat. Walau terdengar asing, namun kebiasaan ini terus berlangsung sampai sekarang. Namun tujuan utama hari valentine bukanlah sekedar tukar-bertukar coklat. “Memberi atau menerima coklat hanya sebagian kecil dari perayaan hari valentine, yang terpenting adalah kesadaran akan kasih sayang.”, tegas Anom. Hari kasih sayang ini pula sering diidentikkan dengan kehadiran pasangan. Banyak orang merasa malu karena mereka tidak mempunyai pasangan di hari penuh keromantisan ini. Padahal mereka tidak mengetahui tujuan sebenarnya diadakan hari valentine. Pikiran mereka terlalu jauh untuk mencari orang yang mereka kasihi. Mereka tidak sadar akan kehadiran orang-orang di sampingnya yang selama ini senantiasa memberikan motivasi kepada mereka.
                “Ini adalah kali pertama saya merayakan hari valentine jauh dari keluarga saya di rumah. Namun saya merasa sangat bahagia karena saya masih bisa merayakannya bersama dengan teman, guru, dan seluruh warga sekolah.”, tutur Siska Dewi (16 tahun), Ketua Senat SMAN BALI MANDARA (SAMPOERNA ACADEMY) yang pada saat itu tengah sibuk memimpin persiapan hari valentine . Hari valentine bukanlah hari yang hanya dikhususkan untuk pasangan kekasih, melainkan untuk semua orang yang memiliki kasih sayang kepada sesamanya. Jadi, bisa kita ketahui bahwa hari valentine tidak hanya bisa dirayakan dengan pasangan, melainkan juga dengan keluarga, teman, dan umat manusia lainnya. Pemikiran ini sangat perlu untuk dipertahankan dan dilanjutkan kepada generasi-generasi berikutnya, supaya perayaan hari valentine di masa mendatang akan menjadi lebih baik dan bermakna dibandingkan dengan perayaannya sekarang ini.
                 Seperti yang kita ketahui, valentine bukanlah merupakan tradisi asli bangsa Indonesia. Valentine sebenarnya adalah  budaya yang diadopsi dari daerah mancanegara. Kuatnya pengaruh budaya barat ini menyebabkan tradisi bangsa yang selama ini sangat sakral seperti budaya bali, semakin lama akan semakin terancam untuk memudar. Hal ini bila kita lihat dari segi negatifnya untuk masa mendatang. Namun, hal ini dapat dicegah apabila  masih terdapat orang-orang yang menyadari akan makna sesungguhnya dibalik diadakannya hari valentine ini. “Valentine tidak menggeser budaya bali dan tidak akan pernah. Malah valentine ini bisa mendukung budaya bali karena ini adalah hari kasih sayang. Secara otomatis, rasa menyama braya di kalangan masyarakat bali akan semakin meningkat.”, jelas Anom dengan percaya diri. Valentine sebenarnya hanyalah sebuah hari yang berusaha untuk mengingatkan manusia agar hidup penuh dengan rasa kasih sayang, baik dalam hal menghormati orang lain, maupun dalam hal menjaga budaya bangsa agar mampu bertahan di era globalisasi seperti sekarang ini.
                  Mungkin karena terlalu besarnya perkembangan jaman, dampak negatif dari perayaan valentine tidak sanggup untuk dibendung. Sekian pasangan di dunia mengasumsikan bahwa valentine merupakan hari dimana mereka bisa mempererat hubungan mereka dengan cara yang sangat tidak lazim dan dilarang oleh agama. Buktinya adalah di Indonesia sendiri. Banyak korban jiwa telah berjatuhan diakibatkan oleh hari kasih sayang ini. Mendengar berita tersebut, Anom yang pada saat itu sedang sibuk mengurus klinik sekolah, langsung berpendapat, “Seharusnya, hari valentine, hari yang diriwayatkan oleh masyarakat dunia ini dirayakan dengan penuh suka cita. Daripada diisi dengan melakukan hubungan yang tidak jelas, lebih baik kita gunakan hari ini untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti membahas soal ujian.”
                   Matahari telah sampai di ujung  peristirahatannya, dan para siswa pun bergegas menyelesaikan pekerjaanya untuk mendekorasi ruangan yang nantinya akan dipakai sebagai tempat dilaksanakannya hari valentine. Tepat pukul 18.00 WIB, semua kegiatan telah selesai dilaksanakan. Siska pun yang pada saat itu berada di aula sekolah, dan sekaligus sebagai ketua panitia penyelenggara menyampaikan pesannya, “Semoga dengan diadakannya hari valentine di SMAN BALI MANDARA, para siswa akan memiliki rasa persaudaraan yang semakin erat. Dan pada akhirnya, mereka bisa menghormati dan menghargai orang-orang disekitarnya.” 
                   Valentine merupakan jembatan kasih sayang yang menghubungkan orang-orang yang percaya akan adanya kasih sayang. Jadi, manfaatkanlah hari valentine dengan bijaksana. Jangan pernah menodai hari kasih sayang yang mulia ini dengan perbuatan yang tidak baik. Buatlah valentine menjadi hari yang sangat berkesan bagi kita semua.

Pidato Hari Kebangkitan Nasional


Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Tingkatkan Ketahanan Masyarakat Dalam Kerangka NKRI
Oleh : I Made Sugi Antara
Tema               : Hari Kebangkitan Nasional
Situasi             : Formal
Undangan       : Gubernur Bali, Kepala SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY), dan siswa-siswi SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY).
Tempat            : Aula SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY)

OM SWASTIASTU

Yth. Gubernur Bali,
Yth. Kepala SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY),
Yang saya hormati pula para hadirin, siswa-siswi SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY).

Pertama – tama marilah kita panjatkan  puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya maka pada hari ini kita dapat hadir bersama – sama di tempat ini, dalam rangka mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-104 tahun 2012.
Seperti kita ketahui bersama, 104 tahun yang lalu atau tepatnya pada 20 Mei 1908, generasi muda Indonesia yang dipelopori oleh Dr. Soetomo dan Dr. Wahidin Soedirohoesodo membentuk satu organisasi bernama Boedi Oetomo, yang menancapkan tonggak Semangat Kebangkitan Nasional, untuk melawan penguasa kolonial Belanda pada saat itu.
Suatu tekad yang bulat untuk merdeka dan membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Api dan semangat kebangkitan inilah yang terus bergelora di hati para anak bangsa khususnya para pemuda kita.
Setiap tahun kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, dengan berbagai cara dan acara dari pusat sampai ke daerah termasuk di kantor – kantor perwakilan  kita di seluruh dunia. Tentu semua itu dimaksudkan untuk terus menggugah dan menggelorakan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme kita agar tetap hidup dan terjaga dalam hati sanubari kita masing – masing.

Hadirin yang saya hormati,
Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-104 tahun ini kita mengambil tema, ”Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Tingkatkan Ketahanan Masyarakat Dalam Kerangka NKRI.” Ketahanan masyarakat  pada dasarnya merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan ketahanan bangsa. Ketahanan bangsa sangat ditentukan oleh kekuatan karakter kebangsaan masyarakatnya.
Namun dari kondisi yang berkembang saat ini, khususnya dari aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kenyataannya perlu disikapi secara bijak oleh seluruh komponen kekuatan bangsa.
Ketahanan sosial bangsa kita saat ini tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan yang jika tidak dikelola dengan baik bisa jadi akan berakibat munculnya gejala – gejala yang dapat melemahkan karakter kebangsaan kita.
Fenomena ini tampaknya semakin membangun dan mengembangkan nilai – nilai kebangsaan yang hakiki dan  selaras dengan norma budaya dan nilai – nilai yang berkembang ditengah – tengah masyarakat. Dalam kehidupan sehari – hari kita saksikan betapa semakin melemahnya komitmen terhadap rasa Kebangsaan Indonesia, memudarnya etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, semakin melemahnya kejujuran dan sikap amanah dalam kehidupan sehari – hari, semakin diabaikannya ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, semakin langkanya tokoh – tokoh yang bisa menjadi panutan dan semakin meluasnya pengaruh budaya asing terhadap budaya lokal sebagai akibat dari mudahnya akses terhadap informasi, serta menguatnya semangat kedaerahan akibat fanatisme yang sempit dan mengalahkan rasa kebersamaan dan persatuan.
Hadirin yang saya hormati,
Memperhatikan dan merenungkan berbagai hal yang dapat melemahkan karakter bangsa tersebut, maka sangat relevan apabila dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini kita perlu mengambil langkah – langkah konkrit untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satu langkahnya adalah melalui pembangunan karakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa harus mencakup 4 (empat ) lingkup besar yaitu lingkup keluarga, lingkup pendidikan, lingkup masyarakat dan  lingkup pemerintahan. Pada lingkup keluarga, wahana pembelajaran dan pembiasaan harus dilakukan oleh orang tua terhadap anak sebagai anggota keluarga. Pada lingkup pendidikan adalah wahana pendidikan dan  pengembangan  karakter yang dilakukan secara terintegrasi oleh para guru. Pada lingkup masyarakat, wahana pembinaan dan pengembangan karakter melalui keteladanan para tokoh masyarakat, dan  pada lingkup pemerintahan wahana pembangunan  karakter bangsa melalui keteladanan aparat penyelenggara negara dan tokoh – tokoh elit bangsa. Apabila ke-empat lingkup tersebut dapat berjalan sesuai dengan fungsi masing – masing, maka secara bertahap kita akan dapat menemukan keberhasilan dalam pembangunan karakter bangsa kita.
Hadirin yang saya hormati,
Sengaja masalah pembangunan karakter bangsa ini kita tekankan dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional dari tahun ke tahun karena hanya warga bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan mampu meneruskan cita – cita para tokoh pencetus Kebangkitan Nasional lah yang bisa membentuk bangsa yang berkarakter, memiliki identitas, dan jati diri.
Di tengah peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-104 ini, marilah kita tanamkan dan terapkan nilai – nilai Kebangkitan Nasional dengan sungguh – sungguh dengan hati yang ikhlas, sehingga dapat kita jadikan  pondasi yang kuat dalam  membangun bangsa ini serta menjadi landasan kita dalam  menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa yang akan dihadapi. Membangun indonesia kedepan, mutlak harus dilakukan oleh warga bangsa yang memiliki semangat dan jiwa kebangsaan yang kuat.
Oleh sebab itu dalam memaknai Kebangkitan Nasional untuk mewujudkan Indonesia yang memiliki ketahanan masyarakat yang kuat dalam kerangka NKRI, sikap dan perilaku acuh tak acuh harus dibuang jauh – jauh dan digantikan dengan sikap dan  perilaku yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Tingkatkanlah rasa nasionalismedan patriotisme kita untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika terdapat kesalahan dalam kata maupun pengucapan, saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Terima kasih atas perhatiannya.
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Kamis, 03 Mei 2012

Social Networking

Social Networking as the Crucial Thing for the Teenagers
                                           By: I Made Sugi Antara

            Social networking is one of the newestkinds of media that can help us to dothe communication between people in whole the world. This media involves the modern technology that makes it very fast, simple, but cheap. The communication can happen anytime and anywherewithout any barrier.
            The main function of social networking of course is as the social media. Through this media, the teenagers can do so many social activities with the base of humanities. They can help each other, especially for the poor peoples. They can make some aid post to collect the fund that they can give to them.
            Social networkingacts as the information-sharing centre. In the information exchanging, the teenagers will have socialization between their peers in whole the world, for example through Facebook and twitter. So, they can dip much information whether about their own life or current issues in the world that is useful in this globalisation era.
            The education media also canget by the teenagers from the social networking. The teenagers can study by their self without need to meet their teacher directly. They can ask many questions that related with the education from their teacher or their friends through this social networking. 
            Social networking is a new technology that brings more goods than harms. So, if we, the teenagers use it with the appropriate way, we can get many advantages that can help our life now and in the future.