VALENTINE, SUPLEMEN
PENINGKAT RASA “MENYAMA BRAYA”
OLEH
I MADE SUGI ANTARA
Kabupaten
Buleleng adalah suatu wilayah yang terletak di sebelah utara pulau Bali.
Kabupaten Buleleng terdiri atas beberapa kecamatan, di antaranya kecamatan
Sawan, Kubutambahan, Tejakula, Buleleng, Gerokgak, Busung biu, Sukasada,
Banjar, dan Seririt. Kubutambahan khususnya, disini telah didirikan sebuah
sekolah menengah atas bertaraf internasional yang memberikan beasiswa kepada
siswanya, yaitu SMAN BALI MANDARA (SAMPOERNA ACADEMY).
Sore
itu adalah tepat
dua hari sebelum hari valentine. Semua siswa sibuk
mempersiapkan acara untuk keesokan harinya. Panas terik sang matahari dan lelah yang dilanda setelah kegiatan belajar mengajar tidak
mengurungkan niat para siswa untuk mempersiapkan hal yang diperlukan untuk
perayaan hari valentine. Di saat yang
bersamaan, terlihat Anom Harjana (16 tahun), salah satu anggota dari nursing club yang tengah sibuk menjaga
klinik sekolah. Di sela-sela kesibukannya, Anom pun sempat menceritakan
perasaannya dalam menyambut hari valentine.
Hari
valentine atau yang biasa disebut
hari kasih sayang ini merupakan hari yang diperingati dan dirayakan oleh setiap
insan di dunia. Hari valentine
mempunyai ciri khas utama, yaitu tradisi tukar-bertukar coklat. Walau terdengar
asing, namun kebiasaan ini terus berlangsung sampai sekarang. Namun tujuan
utama hari valentine bukanlah sekedar
tukar-bertukar coklat. “Memberi atau menerima coklat hanya sebagian kecil dari
perayaan hari valentine, yang
terpenting adalah kesadaran akan kasih sayang.”, tegas Anom. Hari kasih sayang ini pula sering
diidentikkan dengan kehadiran pasangan. Banyak orang merasa malu karena mereka
tidak mempunyai pasangan di hari penuh keromantisan ini. Padahal mereka tidak
mengetahui tujuan sebenarnya diadakan hari valentine.
Pikiran mereka terlalu jauh untuk mencari orang yang mereka kasihi. Mereka
tidak sadar akan kehadiran orang-orang di sampingnya yang selama ini senantiasa
memberikan motivasi kepada mereka.
“Ini
adalah kali pertama saya merayakan hari valentine
jauh dari keluarga saya di rumah. Namun saya merasa sangat bahagia karena saya
masih bisa merayakannya bersama dengan teman, guru, dan seluruh warga sekolah.”, tutur Siska Dewi (16 tahun),
Ketua Senat SMAN BALI MANDARA (SAMPOERNA ACADEMY) yang pada saat itu tengah sibuk memimpin persiapan
hari valentine . Hari valentine
bukanlah hari yang hanya dikhususkan untuk pasangan kekasih, melainkan untuk
semua orang yang memiliki kasih sayang kepada sesamanya. Jadi, bisa kita
ketahui bahwa hari valentine tidak
hanya bisa dirayakan dengan pasangan, melainkan juga dengan keluarga, teman,
dan umat manusia lainnya. Pemikiran ini sangat perlu untuk dipertahankan dan
dilanjutkan kepada generasi-generasi berikutnya, supaya perayaan hari valentine di masa mendatang akan menjadi
lebih baik dan bermakna dibandingkan dengan perayaannya sekarang ini.
Seperti yang kita ketahui, valentine bukanlah merupakan tradisi asli bangsa Indonesia. Valentine sebenarnya adalah budaya yang diadopsi dari daerah mancanegara.
Kuatnya pengaruh budaya barat ini menyebabkan tradisi bangsa yang selama ini
sangat sakral seperti budaya bali, semakin lama akan semakin terancam untuk
memudar. Hal ini bila kita lihat dari segi negatifnya untuk masa mendatang. Namun,
hal ini dapat dicegah apabila masih
terdapat orang-orang yang menyadari akan makna sesungguhnya dibalik diadakannya
hari valentine ini. “Valentine tidak menggeser budaya bali
dan tidak akan pernah. Malah valentine
ini bisa mendukung budaya bali karena ini adalah hari kasih sayang. Secara
otomatis, rasa menyama braya di
kalangan masyarakat bali akan semakin meningkat.”, jelas Anom dengan percaya
diri. Valentine sebenarnya hanyalah
sebuah hari yang berusaha untuk mengingatkan manusia agar hidup penuh dengan
rasa kasih sayang, baik dalam hal menghormati orang lain, maupun dalam hal
menjaga budaya bangsa agar mampu bertahan di era globalisasi seperti sekarang
ini.
Mungkin karena terlalu besarnya perkembangan
jaman, dampak negatif dari perayaan valentine
tidak sanggup untuk dibendung. Sekian pasangan di dunia mengasumsikan bahwa valentine merupakan hari dimana mereka
bisa mempererat hubungan mereka dengan cara yang sangat tidak lazim dan dilarang
oleh agama. Buktinya adalah di Indonesia sendiri. Banyak korban jiwa telah
berjatuhan diakibatkan oleh hari kasih sayang ini. Mendengar berita tersebut,
Anom yang pada saat itu sedang sibuk mengurus klinik sekolah, langsung
berpendapat, “Seharusnya, hari valentine,
hari yang diriwayatkan oleh masyarakat dunia ini dirayakan dengan penuh suka
cita. Daripada diisi dengan melakukan hubungan yang tidak jelas, lebih baik
kita gunakan hari ini untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti
membahas soal ujian.”
Matahari telah sampai di ujung peristirahatannya, dan para siswa pun
bergegas menyelesaikan pekerjaanya untuk mendekorasi ruangan yang nantinya akan
dipakai sebagai tempat dilaksanakannya hari valentine.
Tepat pukul 18.00 WIB, semua kegiatan telah selesai dilaksanakan. Siska pun
yang pada saat itu berada di aula sekolah, dan sekaligus sebagai ketua panitia
penyelenggara menyampaikan pesannya, “Semoga dengan diadakannya hari valentine di SMAN BALI MANDARA, para siswa akan memiliki rasa persaudaraan yang
semakin erat. Dan pada akhirnya, mereka bisa menghormati dan menghargai
orang-orang disekitarnya.”
Valentine
merupakan jembatan kasih sayang yang menghubungkan orang-orang yang percaya
akan adanya kasih sayang. Jadi, manfaatkanlah hari valentine dengan bijaksana. Jangan pernah menodai hari kasih sayang
yang mulia ini dengan perbuatan yang tidak baik. Buatlah valentine menjadi hari yang sangat berkesan bagi kita semua.
good,......tingkatkan lagi....
BalasHapusahhh pasti ad knangn indh di valentine yaw,,,,:)
BalasHapusKarangannya kereen beuudz... I like it !!
BalasHapus