Translate

Jumat, 04 Mei 2012

Pidato Hari Kebangkitan Nasional


Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Tingkatkan Ketahanan Masyarakat Dalam Kerangka NKRI
Oleh : I Made Sugi Antara
Tema               : Hari Kebangkitan Nasional
Situasi             : Formal
Undangan       : Gubernur Bali, Kepala SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY), dan siswa-siswi SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY).
Tempat            : Aula SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY)

OM SWASTIASTU

Yth. Gubernur Bali,
Yth. Kepala SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY),
Yang saya hormati pula para hadirin, siswa-siswi SMAN Bali Mandara (SAMPOERNA ACADEMY).

Pertama – tama marilah kita panjatkan  puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya maka pada hari ini kita dapat hadir bersama – sama di tempat ini, dalam rangka mengikuti upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-104 tahun 2012.
Seperti kita ketahui bersama, 104 tahun yang lalu atau tepatnya pada 20 Mei 1908, generasi muda Indonesia yang dipelopori oleh Dr. Soetomo dan Dr. Wahidin Soedirohoesodo membentuk satu organisasi bernama Boedi Oetomo, yang menancapkan tonggak Semangat Kebangkitan Nasional, untuk melawan penguasa kolonial Belanda pada saat itu.
Suatu tekad yang bulat untuk merdeka dan membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajah. Api dan semangat kebangkitan inilah yang terus bergelora di hati para anak bangsa khususnya para pemuda kita.
Setiap tahun kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, dengan berbagai cara dan acara dari pusat sampai ke daerah termasuk di kantor – kantor perwakilan  kita di seluruh dunia. Tentu semua itu dimaksudkan untuk terus menggugah dan menggelorakan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme kita agar tetap hidup dan terjaga dalam hati sanubari kita masing – masing.

Hadirin yang saya hormati,
Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-104 tahun ini kita mengambil tema, ”Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Tingkatkan Ketahanan Masyarakat Dalam Kerangka NKRI.” Ketahanan masyarakat  pada dasarnya merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan ketahanan bangsa. Ketahanan bangsa sangat ditentukan oleh kekuatan karakter kebangsaan masyarakatnya.
Namun dari kondisi yang berkembang saat ini, khususnya dari aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kenyataannya perlu disikapi secara bijak oleh seluruh komponen kekuatan bangsa.
Ketahanan sosial bangsa kita saat ini tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan yang jika tidak dikelola dengan baik bisa jadi akan berakibat munculnya gejala – gejala yang dapat melemahkan karakter kebangsaan kita.
Fenomena ini tampaknya semakin membangun dan mengembangkan nilai – nilai kebangsaan yang hakiki dan  selaras dengan norma budaya dan nilai – nilai yang berkembang ditengah – tengah masyarakat. Dalam kehidupan sehari – hari kita saksikan betapa semakin melemahnya komitmen terhadap rasa Kebangsaan Indonesia, memudarnya etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, semakin melemahnya kejujuran dan sikap amanah dalam kehidupan sehari – hari, semakin diabaikannya ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, semakin langkanya tokoh – tokoh yang bisa menjadi panutan dan semakin meluasnya pengaruh budaya asing terhadap budaya lokal sebagai akibat dari mudahnya akses terhadap informasi, serta menguatnya semangat kedaerahan akibat fanatisme yang sempit dan mengalahkan rasa kebersamaan dan persatuan.
Hadirin yang saya hormati,
Memperhatikan dan merenungkan berbagai hal yang dapat melemahkan karakter bangsa tersebut, maka sangat relevan apabila dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ini kita perlu mengambil langkah – langkah konkrit untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satu langkahnya adalah melalui pembangunan karakter bangsa. Pembangunan karakter bangsa harus mencakup 4 (empat ) lingkup besar yaitu lingkup keluarga, lingkup pendidikan, lingkup masyarakat dan  lingkup pemerintahan. Pada lingkup keluarga, wahana pembelajaran dan pembiasaan harus dilakukan oleh orang tua terhadap anak sebagai anggota keluarga. Pada lingkup pendidikan adalah wahana pendidikan dan  pengembangan  karakter yang dilakukan secara terintegrasi oleh para guru. Pada lingkup masyarakat, wahana pembinaan dan pengembangan karakter melalui keteladanan para tokoh masyarakat, dan  pada lingkup pemerintahan wahana pembangunan  karakter bangsa melalui keteladanan aparat penyelenggara negara dan tokoh – tokoh elit bangsa. Apabila ke-empat lingkup tersebut dapat berjalan sesuai dengan fungsi masing – masing, maka secara bertahap kita akan dapat menemukan keberhasilan dalam pembangunan karakter bangsa kita.
Hadirin yang saya hormati,
Sengaja masalah pembangunan karakter bangsa ini kita tekankan dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional dari tahun ke tahun karena hanya warga bangsa yang memiliki karakter yang kuat dan mampu meneruskan cita – cita para tokoh pencetus Kebangkitan Nasional lah yang bisa membentuk bangsa yang berkarakter, memiliki identitas, dan jati diri.
Di tengah peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-104 ini, marilah kita tanamkan dan terapkan nilai – nilai Kebangkitan Nasional dengan sungguh – sungguh dengan hati yang ikhlas, sehingga dapat kita jadikan  pondasi yang kuat dalam  membangun bangsa ini serta menjadi landasan kita dalam  menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa yang akan dihadapi. Membangun indonesia kedepan, mutlak harus dilakukan oleh warga bangsa yang memiliki semangat dan jiwa kebangsaan yang kuat.
Oleh sebab itu dalam memaknai Kebangkitan Nasional untuk mewujudkan Indonesia yang memiliki ketahanan masyarakat yang kuat dalam kerangka NKRI, sikap dan perilaku acuh tak acuh harus dibuang jauh – jauh dan digantikan dengan sikap dan  perilaku yang senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Tingkatkanlah rasa nasionalismedan patriotisme kita untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika terdapat kesalahan dalam kata maupun pengucapan, saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Terima kasih atas perhatiannya.
OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

2 komentar: